F-22 Raptor
Sebenarnya klo bisa jujur, agak keberatan juga sih, membahas kemampuan pesawat tempur AS yang satu ini, sebab ujung-ujungnya kita sudah tau..hehe. tapi gak apa-apalah. lagian jika ditilik dari sejarah setelah PDII hingga saat ini, belum ada saingan yang bisa ngalahin khususnya, hasil produksi pesawat tempur dari AS ini. bahkan dari kualitasnya gak tanggung-tanggung sudah tidak diragukan lagi. selain itu Rusia, China, dan Prancis pun juga masih mengakui hal ini, walaupun Raptor bukan barang yang baru.
Kemarin bulan lalu tepatnya 24 Agustus, tim Angkatan Udara AS berhasil menguji perangkat lunak pihak ketiga dengan perangkat keras F-22 yang ada, menandai “era baru dalam pengembangan kemampuan perangkat lunak Departemen Pertahanan.”
Ini adalah pertama kalinya pesawat tempur generasi kelima memasukkan perangkat lunak dari luar pihak ketiga orkestrasi kontainer open-source dalam penerbangan pesawat tempur, Komando Tempur Udara menyatakan dalam siaran pers.
Adapun sebuah tim yang terdiri dari anggota Laboratorium Federal Komando Tempur Udara, dalam pengembang perangkat lunak ke-309, yang disaat pengujian dari Pangkalan Angkatan Udara Edwards yang membantu untuk pencapaian dari tujuan ini.
Namun umumnya, secara integrasi perangkat lunak keras dari luar atau pihak ketiga tidak dimungkinkan dengan perangkat orginal dari pesawat tempur generasi lima, akan tetapi. dalam pengujian penerbangan Open Systems Enclave (OSE). untuk mengatasi masalah ini serta menurunkan hambatan masuk.
menunjukkan bahwa ia dapat dengan cepat mengintegrasikan teknologi baru, dari baris kode pertama hingga penerbangan, dalam waktu kurang lebih dari 60 hari.
Ini merupakan sejarah baru, yang dapat memberikan kemungkinan besar diakuisisi perangkat lunak yang lebih cepat, baik dengan berupa "aplikasi sehingga dapat dikembangkan dengan cepat, praktis, serta dengan mudah berinteraksi ke pilot yang hanya menekan sebuah tombol"
Mayor Allen Black, pilot F-22 dan co-lead proyek mengatakan. "Terobosan ini secara mendasar mengubah bagaimana kami dapat memberikan kemampuan tempur kepada pesawat tempur"
Kami telah membuktikan kemampuan untuk secara cepat mengevaluasi dan mengintegrasikan teknologi generasi berikutnya yang dikembangkan oleh para ahli di pemerintahan, industri, dan akademisi dengan biaya lebih rendah dengan portabilitas perangkat lunak di seluruh platform pertahanan "kata Black (Fighter Optimization Experiment)”
adapun USAF terlihat di Slovak International Air Festival (SIAF). Angkatan Udara AS (USAF) juga mengirimkan dua F-22 Raptor dari Skuadron Tempur ke-90 dari Sayap ke-3 untuk presentasi dinamis dan statis, saat di pameran udara pada tgl 27/08/22,
kemampuan terbang dan juga kestabilannya lebih menujukan kualitas dari pesawat tersebut, bahkan setelah selesai pertunjukan Kedua pesawat itu kemudian mendarat untuk pameran statis, dengan jarak 10 meter dari penonton, Tempat pertunjukan udara SIAF saat itu diPangkalan Angkatan Udara Kuchya yang relatif kecil, Kuchya, saat ini menampung salah satu pangkalan udara utama untuk layanan tersebut.
The EurAsian Times sebelumnya melaporkan bahwa sebagai bagian dari misi Perisai Udara NATO, F-22 dikerahkan dari Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Alaska, ke Pangkalan Udara Taktis ke-32 di Ask, Polandia.
Pesawat ini dikenal karena kemampuannya untuk melakukan manuver yang sangat menakjubkan yang dikenal sebagai Power Loop, yang dapat dicapai karena nozel thrust vectoring yang dapat dikendalikan.
Dengan nozel yang dapat dikendalikan, pesawat tempur dapat berbelok dengan kencang begitu berada di atas tanah, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh pesawat lain pada tingkat yang sama. Dalam pertunjukan Hawaii.

