Didalam sebuah pernyataan pers setelah selesai melaksanakan sholat jum'at di Mesjid Istanbul, Erdogan mengatakan "Kita bisa mendapatkan pesawat jet tempur dari mana saja, ada Inggris, Prancis, dan Rusia. yang menjual jet tempur, bahkan ada negara yang mengisyaratkan kita"
Mengenai pembelian pesawat jet tempur F-16 Viper blok 70 kepada Amerika, Turki merasa AS terlalu menerapkan aturan yang terlalu ketat, mulai dari persyaratannya dan terkadang menyulitkan, sehingga itu Turki berinisiatif akan beralih dengan membeli pesawat jet tempur kepada Rusia.
Bahkan sebelumnya, Presiden AS Joe Biden sudah menerima proposal dari Turki terkait pengadaan pesawat tempur 40 unit jet tempur multi-peran supersonik F-16V. yang dikembangkan General Dynamics yang kini Lockheed Martin.
Sekalipun Joe Biden mendukung Turki untuk mengakuisisi 40 F-16V, Akan tetapi, Turki terlebih dahulu menyepakati sekaligus mematuhi aturan di mana F-16V yang akan dibeli tidak boleh semena-mena untuk digunakan melanggar batas kedaulatan wilayah udara Yunani, kata Senat AS.
Terkait hal ini, akhirnya muncul pemberitaan bahwa Turki akan beralih lagi ke Rusia jika AS gagal memenuhi janjinya. Bahkan, Turkit juga sebelumnya pernah mengundurkan dari proyek Joint Strike Fighters (JSF) F-35 Lockheed Martin.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan hal itu, Jumat (9/9). Erdogan telah mengatakan, kegagalan rencana akusisi F-16V akan meningkatkan ketegangan antara Turki dan Washington
“Amerika Serikat bukan satu-satunya yang menjual pesawat tempur di dunia. Inggris, Prancis, dan Rusia juga menjualnya,” surat kabar Cumhuriyet, mengutip pernyataan Erdogan kepada wartawan setelah salat Jumat di sebuah masjid di Istanbul.
Turki juga sebelumnya pernah dikenai sanksi oleh AS, dan dikeluarkan dari Program F-35 JSF karena membeli sistem peluru kendali (Rudal)pertahanan udara S-400 ‘Triumf’ dari Rusia.
pada saat Turki mengakusisi S-400 dari Rusia, sangat berpengaruh terhadap intensitas hubungan Turki dengan AS. sebagai dampaknya, Turki tidak lagi diberikan kemudahan untuk mendapatkan alutsista buatan AS termasuk F-16V. padahal kecanggihan serta konfigurasi dari F-16V Block 70 versi terbaru sebelumnya sudah diminati turki.
Keunggulan;
F-16V Block 70 versi terbaru yang berjuluk “Viper” ini di produksi oleh Lockheed Martin.
F-16 Viper didesain menggabungkan berbagai kapabilitas dan peningkatan struktural sehingga membuatnya lebih canggih.
Viper juga memiliki kekuatan umur struktur lebih dari 50 persen, melebihi produksi pesawat F-16 sebelumnya.
Adapun konfigurasinya: dilengkapi radar Active Electronically Scan Array (AESA) yang canggih, dan serangkaian teknologi avionik termasuk komputer misi dan layar prosesor.
Radar APG-83 AESA Northrop Grumman menawarkan kesadaran situasional lebih baik, fleksibel, dan penargetan cuaca yang lebih cepat. APG-83 akan memberikan informasi kepada pilot mengenai area target secara terinci yang belum pernah ada sebelumnya.
Kemudian, tampilan peta digital yang dapat disesuaikan dengan fitur perubahan dan pembesaran. APG-83 juga memberikan kemampuan radar tempur generasi ke-5 kepada F-16 Viper dengan memanfaatkan kesamaan perangkat keras dan lunak dengan radar AESA F-22 dan F-35.
Bahkan, Indonesia khususnya TNI Angkatan Udara juga mengoperasikan jet tempur versi Block 15, Block 25, dan Block 40 yang ditingkatkan menjadi kode F-16 Block 52ID.
Dilansir dari laman resmi pabrikan, dan Lockheed Martin.

