Pada saat Invansi Rusia ke Ukraina, hampir seluruh bagian eropa mengalami dampak pada kelangkaan pasokan minyak dari Rusia dan Ukraina, terutama pada saat akan menghadapi musim dingin, namun akhir-akhir ini kelangkaan dari krisis minyak dieropa dan Negara-negara yang membutuhkan minyak mulai mendapatkan titik terang. dimana pasokan minyak dari Perusahaan Negara Venezuela akan bersiap untuk mengekspor minyak dengan jumlah yang besar bagi negara yang membutuhkannya. ini merupakan kabar baik di tengah-tengah paska terjadinya Peperangan yang terjadi di Ukraina.
Dalam salah satu proposal yang dilihat oleh Reuters, sebuah perusahaan yang namanya disunting dari dokumen tersebut, menawarkan lima kapal tanker Aframax. Masing-masing dengan kapasitas untuk daya angkut hingga 700 ribu barel minyak, di bawah kontrak sewa dengan opsi untuk membelinya.
Berdasarkan data BP Statistical Review of World Energy 2020, cadangan terbukti (proven) minyak mentah dunia sebanyak 1.733,9 miliar barel pada akhir 2019. Dari jumlah tersebut, sebanyak 303,8 miliar barel dimiliki oleh Venezuela
Reuters/Edwin MontilvaKilang minyak di Puerto Cabello, Venezuela
melansir IDN Times - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pada Rabu (14/9/2022), mengungkapkan bahwa negaranya siap mengirimkan pasokan minyak ke seluruh dunia. Hal itu menanggapi melambungnya harga minyak bumi di seluruh dunia, akibat perang Rusia-Ukraina.
Delegasi Amerika Serikat (AS) secara diam-diam datang berkunjung ke Venezuela pada bulan Juni lalu, maksud dari kedatangan tidak lain untuk menjalin kembali hubungan kedua negara. Bahkan, AS bersedia meringankan sanksi yang pernah diberikan kepada industri minyak Venezuela, hal ini demi menurunkan harga minyak dunia yang melonjak serta memutuskan pasokan dari Rusia.
Diketahui bahwa selama ini, Venezuela dikenal sebagai negara dengan cadangan minyak bumi terbesar di dunia. hanya saja negara Amerika Selatan itu sempat mengalami penurunan produksi minyak drastis karena kurangnya investasi.
Pertemuan tingkat tinggi antara pejabat Amerika Serikat (AS) dan Venezuela di Caracas bulan ini membuka pintu bagi pembicaraan mengenai sanksi yang dikenakan pada PDVSA pada 2019 lalu terkait kampanye untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Foto: REUTERS/MORTEZA NIKOUBAZL
Terhadap sanksi Venezuela yang diberlakukan dibawah pemerintahan Trump pada tahun 2020. menyebabkan pemotongan total terhadap otorisasi ekspor yang mencakup sebagian besar perusahaan energi asing dalam produksi bersama dengan PDVSA. berkaitan dengan penangguhan tersebut perusahaan termasuk Chevron Corp, Eni SpA dan Repsol SA dengan miliaran dolar dalam bentuk dividen dan utang yang belum dibayar telah diselesaikan melalui kargo minyak Venezuela.


