![]() |
| Iran resmi berstatus keanggotaan penuh di SCO |
Pertemuan Presiden (Iran) Ebrahim Raisi dan Presiden (Rusia) Vladimir Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan. Ebrahim Raisi mengatakan bahwa Teheran akan meningkatkan kerja sama dengan Rusia untuk menetralisir pembatasan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS). dan pernyataan ini keluar pada saat sedang bersama dengan Presiden (Rusia) Vladimir Putin selama berada di KTT (SCO).
"Kami serius mengembangkan hubungan bilateral. Hubungan kami tidak normal, tetapi lebih bersifat strategis. Kerjasama dapat dikembangkan di bidang politik, komersial dan ekonomi, serta di luar angkasa," ungkap Raisi seperti dilansir kantor berita Tasnim.
Dan disaat itu juga, Putin mengatakan Moskow telah melakukan banyak upaya untuk mendapatkan keanggotaan penuh bagi Iran di SCO. "Para mitra kami juga sangat mengapresiasi serta memberikan dukungan atas pencalonan Iran dalam organisasi ini," ujar Putin. Pertemuan itu, Raisi berterima kasih kepada Rusia dan juga semua mitra yang telah mendukung kami. serta melibatkan Teheran menjadi anggota didalam Organisasi Kerjasama Shanghai.
Awal terbentuknya Organisasi ini semenjak pada tahun 2001, dan mulai dikembangkan sejak tahun 2015 lalu sekaligus merekrut India dan Pakistan. saat ini dimana Organisasi Kerjasama Shanghai saat ini mencakup China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Walaupun adanya ketegangan dengan Barat yang berkaitan dengan program rudal serta nuklirnya, Iran kembali membentuk kebijakan luar negerinya serta berusaha meningkatkan kerja sama ekonomi dan militer, terutama dengan Rusia dan China, agar dapat menghindari sanksi Barat.
Pada Januari lalu, Raisi sempat mengatakan Teheran telah menandatangani proyek kerjasama strategis 20 tahun dengan Rusia. Sementara pada bulan Juli, Perusahaan Minyak Nasional Iran dan produsen gas Rusia, Gazprom menandatangani nota kesepahaman yang senilai sekitar USD40 miliar.

