Dilansir dari kantor berita Iran, IRNA yang telah mengabarkan tepatnya pada Kamis, 10 November 2022. dalam rangka mengembangkan sistem pertahanan udara Iran mengklaim telah memproduksi rudal balistik hipersonik yang canggih, Hal itu disampaikan oleh Komandan Pasukan Dirgantara IRGC Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh. bahkan menurutnya rudal yang diproduksi itu memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver dengan baik di luar angkasa.
Dia pun juga menambahkan bahwasanya rudal itu mampu untuk menargetkan sistem anti-rudal musuh, sekaligus sebagai pencapaian besar bagi Iran dalam sektor produksi rudal balistik Hipersonik.
Rudal ini dibuat dengan memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver serta masuk-keluar dari lapisan atmosfer. Ini akan menargetkan sistem anti-rudal canggih milik musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal pungkasnya.
Banyak yang Meragukan tentang hal ini, Seperti diberitakan Telegraph, pasalnya sampai saat ini, belum ada laporan mengenai uji coba rudal balistik hipersonik Iran. bahkan pada bulan Oktober lalu, Layanan Riset Kongres AS mengatakan, pihaknya yakin Iran Cuma melakukan penelitian dasar dalam teknologi tersebut. diSebabkan rudal hipersonik dirancang untuk bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara dan tetap bisa bermanuver dilapisan atmosfer bumi. dan Hal ini berbeda dengan rudal balistik antarbenua, yang memiliki kekuatan gerak dengan kecepatan serupa, tetapi pada lintasan yang lebih tinggi di luar atmosfer.
Menurut Letjen AS Robert Ashley, perkembangan rudal hipersonik itu akan merevolusi peperangan dengan memberikan kemampuan untuk menyerang target lebih cepat, pada jarak yang lebih jauh, dan dengan daya tembak yang lebih besar. Negara yang memimpin program pembangunan itu adalah China, Rusia dan Amerika Serikat. Korea Utara juga mengklaim telah mengembangkan sistem rudal hipersonik. Sedangkan Prancis, Jerman, Australia, India dan Jepang masih dalam tahap penelitian. Israel dan Korea Selatan juga diperkirakan saat ini telah melakukan penelitian.
Tulis peneliti David Wright dan Cameron Tracy, dalam sebuah laporan untuk Scientific American tahun lalu menyebutkan Studi kami menunjukkan bahwa senjata hipersonik mungkin memiliki keunggulan dalam skenario tertentu, tetapi tidak berarti itu merupakan revolusi. Banyak yang klaim tentang mereka dan dibesar-besarkan atau hanya salah.
