ini merupakan penambahan sebelumnya dari lvt 7 Hibah dari Korea Selatan, dan rencananya mau menambah 100 lvt 7 bekas atau beli baru dari amerika, namun Pemerintah kita lebih memilih Zaha FNSS Turki dan ternyata sungguh sangat luar biasa perkembangannya, baru saja dipilih sudah langsung diberikan Lisensi dari Turki untuk Indonesia. dan perkembangan saat ini Pindad sudah memproduksi kendaraan ini untuk Corps Marinir Angkatan Laut.
Pada taggal 22 April bulan lalu, dilansir oleh Amanda Chennel.com Penandatanganan perjanjian dengan perusahan Turki FNSS untuk produksi kendaraan serbu amfibi Zaha di Indonesia, didalam Penandatanganan memorandum of understeding "MOU" dilakukan oleh PT. Abraham Mouse dan Countri Manager FNSS to go shivahi yang berlangsung serta disaksikan oleh Bapak Presiden Jokowidodo RI dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
jadi diawal pendatanganan MOU pada bulan april lalu, bersamaan dengan adanya Peluncuran Program Strategis Industri Pertahanan Indonesia dengan Industri Holding Perhot "Pertahanan defend ID"
ini dapat dikatakan bahwa percepatan waktu yang dikerjakan yang tidak biasa dan sangat luar biasa dalam hal ini.
Adapun tepatnya pada bulan desember 2021, berlokasi diauditorium PT. pindad bandung telah diadakan pembahasan mengenai kelanjutan kerja sama pembuatan kendaraan amfibi antara Pt. PiNDAD dan FNSS yang juga dihadiri oleh Tim dari Mabes TNI Angkatan Laut,
yang nantinya akan diproduksi masal serta ditunjukkan dalam memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Laut dengan kendaraan lapis baja baru untuk pendaratan amfibi serta pemulihan kendaraan amfibi milik Corps Marinir Angkatan Laut.
Kendaraan ini sebelumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan Militer Angkatan Laut Turki serta pasar ekspor. dan kendaraan amfibi ini berbadan bongsor yang dapat dioprasikan oleh 3 orang awak serta Berkapasitas untuk 21 pasukan yang dapat membawa persenjataan lengkap untuk didalamnya.