Selasa (20/9/2022) dikutip dari reuters, Kemunduran dalam pertempuran Rusia di Luhansk dan di sejumlah wilayah khususnya Timur dan Selatan Ukraina, pasukan kremlin garis depan berhasil dipukul mundur ini merupakan mimpi buruk untuk Vladirmir Putin. dimana Strategi pertempuran serta Kecanggihan tekhnologi alutsista Rusia dapat dikatakan sangatlah rapuh.
"Operasi yang jauh lebih sulit daripada pembebasan Kharkiv," tegasnya dikutip Selasa (20/9/2022).
administrasi militer regional Luhansk di Telegram, Sehiy Haida."
Presiden Ukraian Volodymyr Zelensky juga buka suara soal ini. Dalam pidato terbaru di television national Senin malam, ia mengatakan tentaranya fokus dengan kecepatan membebaskan wilayah-wilayah yang diduduki pasukan Rusia.
"Kecepatan pasukan kami bergerak. Kecepatan dalam memulihkan kehidupan normal," tambahnya.
Ia pun mengisyaratkan akan meminta bantuan negara-negara lain lagi untuk mempercepat pengiriman senjata. bahkan hal Ini akan disampaikannya di forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui pesan video, Rabu
"Kami melakukan segalanya untuk memastikan kebutuhan Ukraina terpenuhi di semua tingkatan. Pertahanan, keuangan, ekonomi, diplomatik," kata Zelenskiy lagi.
Perlu diketahui Luhansk dan provinsi tetangganya Donetsk terdiri dari kawasan industri timur Donbas. Presiden Rusia Vladimir Putin kala itu mengatakan menjadikan dua wilayah itu sebagai tujuan utama dari apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Adapun laporan terbaru, Ukraina telah berhasil mengusir Rusia dari desa Bilohorivka di Provinsi Luhansk. Desa itu berjarak 10 km barat kota Lysychansk, yang jatuh ke tangan Rusia setelah berminggu-minggu pertempuran sengit di bulan Juli lalu.
Sebelum perang dimulai Februari, Putin terlebih dahulu mengumumkan dukungan Rusia pada pemberontak di wilayah tersebut. Di mana Kremlin mendukung terbentuknya Republik Luhansk dan Republik Donesk.
Minta Referendum
Sementara itu, Pemimpin pro Rusia di wilayah Timur meminta agar referendum. Mereka mendesak agar wilayah itu menjadi bagian dari Rusia. setelah keberhasilan dari serangan Ukraina ke Rusia, Permintaan sesama pemimpin separatis di Luhansk untuk
Kepala pemerintahan separatis di Donetsk, Denis Pushilin, untuk menggabungkan upaya mempersiapkan referendum agar dapat bergabung dengan Rusia. Namun secara detil belum ada tanggapan dari kedua pihak "Rusia dan Ukraina" mengenai hal ini.
Pro Rusia Gelar Referendum


