Dibalik kekuatan dan juga efek brutalnya dari sistem artileri termobarik ini, sangatlah disayangkan jika kita melihat dari sisi kemanusiaan, namun disisi lain agresi militer dalam sebuah peperangan selain untuk melemahkan pertahanan lawan, segala cara dan strategi yang digunakan bahkan dapat memungkinkan hal itu dibenarkan dalam pencapaian. walaupun sempat dilarang dari beberapa organisasi International.
Dilansir dari Mirror, Kamis (10/3/2022), rudal tersebut dipandang sebagai salah satu yang paling mematikan di medan perang modern sehingga penggunaannya diatur secara ketat. bahkan kementerian Pertahanan Inggris juga mengungkapkan, Rusia mengakui telah menggunakan rudal "neraka" termobarik dalam penyerangannya ke Ukraina.
tulis Kementerian Pertahanan Inggris melalui akun Twitter-nya, dikutip Jumat (11/3). telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina. dan TOS-1A merupakan roket termobarik, menciptakan efek bakar dan ledak
Namun, pihak Kementerian Pertahanan belum memberikan informasi secara rinci terkait lokasi dan waktu penggunaan rudal termobarik oleh pasukan Moskow.
Rudal termobarik juga dikenal sebagai bom vakum. Penggunaannya membutuhkan pasokan oksigen yang cukup, sehingga tidak bisa dipakai di dalam air, di dalam ruangan tertutup dan di kondisi cuaca buruk. suhu yang keluar mencapai antara 2.500/3.000 derajat Celcius.sehingga ledakannya bisa bertahan lebih lama dibandingkan senjata konvensional.
Komentator pertahanan dan keamanan nasional Charlie Gao menggambarkan senjata itu sebagai 'senjata yang sangat berguna untuk militer yang mungkin akan berperang di kota dengan sedikit memperhatikan kerusakan tambahan'.
Justin Bronk, peneliti dari lembaga kajian Royal United Services Institute berkata, "Peledak normal bobotnya terdiri dari 30 persen bahan bakar dan 70 persen pengoksidasi"
sedangkan peledak termobarik semuanya bahan bakar dan menggunakan oksigen dari udara di sekeliling--sehingga jauh lebih kuat untuk ukuran hulu ledak seperti itu.